Cast : - Park Chanyeol (EX0)
-
Shin Hyeri (OC)
Genre : Romance, PG-13,Drabble
Author : Kkamjong mimi
Summary : Kita bertemu kembali,setelah jarak dan waktu hampir
memisahkan kita untuk selamanya.
-=Flashback-=
“park chnayeol!! Eoddiga!!” teriakku
sekeras mungkin agar Chanyeol mendengarku.
“park Chanyeol!!!” teriakku sekali
lagi.Namun,aku tak menemukannya sedikitpun.
Aku terus
berlarian dan mencari sosok Park Chanyeol di tengah belantara hutan. Angin
dingin terus memelukku begitu erat,dan lolongan serigala terus terdengar di
telingaku. Aku tidak peduli! Karena harapanku sekarang adalah Chanyeol! Ya,Park
Chanyeol.
Dia memang
bukan kekasihku namun,tanpanya aku tak bisa hidup.Dialah orang yang saat ini
kupunya setelah eomma dan appaku bercerai saat aku masih 5 tahun,dan merekapun
tak mengurusku.Lalu halmeoni dan harabeoji dari Park Chanyeol mengasuhku.Aku
dan Chanyeol oppa tidak ada hubungan darah sama sekali jadi,aku mungkin bisa
jatuh cinta dengannya.Sekarang,halmeoni dan harabeoji Park Chanyeol sudah
meninggal sekitar 3 tahun lalu dan sekarang jika Chanyeol oppa menghilang dan
tak ditemukan di hutan ini lalu? Bagaimana dengan hidupku?
-=Flashback
off-=
Cahaya
mentari menyinari kamarku,aku segera terbangun dan kurengangkan sejenak
tubuhku.
“ya,Monday! I hate Monday” gerutuku.
Aku melihat
jam di meja dan jarum jam sudah menunjuk pukul 06.15
Aku kaget
dan segera bangun dari atas ranjangku yang besar dan segera berlari menuju
kamar mandi dengan sigap aku langsung menyalakan keran kamar mandi.Airnya
terasa tidak terlalu dingin,karena hari ini memang musim semi.
Setelah aku
selesai mandi,aku segera menyantap sepotong roti yang tak kuolesi apapun.
“meow” suara kucingku
itu,membuyarkan kesibukanku.
“ehmm,annyeong yeolli” ujarku manis
sambil kuusap kepalanya.
Sesudah aku
sibuk dengan diriku sendiri,aku segera pergi menuju ke tempat kerja yang
lumayan cukup jauh dari apartmentku.
Oh,ya!
Bukankah tadi,kita belum berkenalan?
Namaku Shin Hyeri,umurku 26 tahun.Dan di umurku yang muda ini,aku
sudah menjadi seorang dokter.Aku begitu bangga,namun aku juga ingin menunjukkan
kebahagiaanku ini kepada orangtuaku. Sayangnya,seperti yang kubilang tadi!
Orangtuaku cerai di umurku yang ke-5 tahun dan orangtuaku menitipkanku pada
harabeoji Park. Dan harabeoji park sudah meninggal 3 tahun lalu,halmeoni park
meninggal juga 2 tahun lalu dan sekarang cucu dari tuan Park,entah hilang
kemana setelah 3 tahun lalu universitas mengadakan camping ke pegunungan.Aku
benar-benar ingin,Park Chanyeol,atau cucu harabeoji Park itu dapat ditemukan
kembali.
“Shin uisa.bisa saya meminta waktu
anda sebentar?” Tanya seorang perawat
.
“nae,wae?” jawabku polos.
“ehmm,ada pasien yang sedang
pendarahan karena kecelakaan” katanya
“mwo?! Kenapa kau tidak bilang dari
tadi?! Huh?!” teriakku
“tadi saya mencari dokter lain,dan
tidak ada jawaban dan ternyata…”
“sudahlah!ayo ke UGD!” bentakku
kepada perawat magang itu.
Aku segera berlari menolong pasien tersebut agar
pendarahannya tidak semakin membanyak,karena jika pendarahannya semakin parah
orang itu akan mati sekarang juga tanpa alasan.
Tanpa pandang siapa orang itu,aku dengan sigap menghentikan
pendarahannya agar dia tidak kehilangan nyawanya sekarang juga.
Setelah selesai kuhentikan pendarahan dikepalanya,aku
memegang pergelangan tangannya untuk mengecek darah nadinya teratur atau tidak.
Saat kupegang tangannya,aku merasa aku pernah merasakan tangan ini juga,seperti
pergelangan tangan dari seorang Park Chanyeol. Kupandangi wajahnya, kuusap
rambutnya dan kusentuh hidungnya. Dia sangat mirip seorang Park Chanyeol.
Tanpa kusadari air mataku mengalir menyentuh pipiku,aku
mengingat betapa sayangnya Chanyeol oppa padaku,hingga dia mengorbankan
waktunya bekerjaparuh waktu untuk memberi kejutan ulang tahun untukku. Aku
benar-benar tak bisa melupakan kejadian itu,bahkan saat Chanyeol oppa
mengatakan “Saranghae” aku tidak akan melupakan kata-kata itu juga. Bahkan sampai
saat ini tak akan kulupakan semua itu.
****
Setelah pekerjaanku selesai,aku
segera pulang ke rumah dan bertemu dengan kucing kecilku kembali yang bernama
Yeolli itu.
Seperti biasa,setelah memasuki
apartment hal yang kulakukan pertama kali adalah meminum air putih sebagai
tanda jika aku sudah menyelesaikan semua pekerjaanku,seperti sebuah sampanye.
“hufh..i’m tired” gerutuku.
Tanpa pikir panjang lagi,aku segera
melepas semua pakaianku dan berendam air hangat di bathtub sebagai pelepas
kelelahanku hari ini. Aku tidak sempat berfikir apakah tadi itu Chanyeol oppa?
Semuanya! Bahkan genggaman tangannya seperti genggaman tangan Chanyeol oppa.
Aku benar-benar merindukan sosok Chanyeol oppa untuk kesekian kalinya.
“ya….sudah saatnya aku turun dari
bathtub ini dan pergi makan” ujarku malas.
Itulah kehidupan hari-hariku tak ada
yang menarik sama sekali bahkan menyenangkan sedikitpun tak ada. Mungkin,jika
aku bisa mengulang waktu,aku ingin sekali agar sekarang Chanyeol oppa sudah
menjadi oppaku atau bisa lebih seperti namjachingu atau nampyeon agar aku tak bisa
kehilangannya.
****
Seperti hari sebelumnya. Pagi hingga
sore aku bekerja mengurus beberapa pasien di rumah sakit dan malamnya adalah
waktuku untuk istirahat dan mengingat sosok Chanyeol oppa kembali.
Saturday night.Malam yang suram
bagiku! Tak ada satupun orang yang mengajakku jalan kali ini dan mungkin yang
kuajak jalan hanyalah seekor kucing manisku yeolli ini.
Malam ini,karena aku malas dirumah
aku berniat untuk keluar ke Dongdaemun yang mungkin hanya sekedar jalan-jalan
di musim semi sambil menikmati bunga sakura yang bermekaran.
“yeolli,kau suka kuajak jalan-jalan
huh?” tanyaku pada yeolli.
“miawww” jawabannya yang selalu
seperti itu saja.
“araseo.kau pasti suka bukan”
“miawww” dan kembali lagi jawabannya
seperti itu.
“okay.kajja” ajakku bersemangat.
Yeolli selalu diam saat aku
menggendongnya ataupun mengajaknya jalan-jalan di sampingku,semua pejalan kaki
memandangi kucingku ini. Dia memang kucing angora dengan ras langka,itupun juga
pemberian Chanyeol oppa saat umurku 17 tahun. Maka dari itu,aku selalu
menjaganya.
“yeolli,kita istirahat dulu nae”
“miaww”
Aku terduduk di sebuah bangku di
bawah bunga sakura yang sedang bermekaran. Entah aku berfikir tingkah kucingku
ini sedikit aneh dengan orang disampingnya. Kulihati orang itu dari bawah ke
atas.
Kaki jenjang,tampan,manis,dan kurasa
dia berbakat. Aku hanya terdiam memandanginya saat dia mengelus elus kucingku.
Tanpa kusadar juga,tiba-tiba jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya.
Wajahnya,seperti Chanyeol oppa,namun aku tak berani menyapanya.Saat ia
tersenyum dan tiba-tiba pergi menghidar yang tadinya ia duduk disampingku.
Ya,aku akui dia tampan,namun aku tak terlalu yakin jika dia itu Chanyeol oppa.
****
It’s Sunday.
Ini
memang hari minggu,namun apapun yang terjadi aku selalu bertugas di rumah sakit
pada hari minggu.Menyedihkannya bukan diriku ini?
“oh ya,bagaimana keadaan pasien di
kamar 422?” tanyaku pada Joo Young,dia adalah perawat magang yang setiap minggu
selalu bertugas denganku juga.
“keadaannya sudah membaik Shin uisa”
jawabanya polos.
“ogh,lalu pasien kamar 322?” tanyaku
kembali.
“belum ada yang membaik darinya,aku
takut jika dia akan terus memburuk keadaannya. Sayang sekali bukan? Dia itu
tampan” jawabnya memelas.
“ogh begitu,namanya Zhang Yixing bukan?”
“nae,”
“bisa aku mengeceknya?”
“ya pasti bisa,anda kan dokter.kenapa
anda tak bisa mengecek kesehatannya?”
“geurae.aku akan ke kamarnya”
Tanpa basa basi segera kulangkahkan
kakiku menuju ruang inap seorang namja yang bernama Zhang Yixing itu. Aku
sebenarnya sangat penasaran sekali,dengan penyakitnya. Saat kulihat dokumennya
tak ada yang mencurigakan dari riwayat penyakitnya namun,yang membuatku penasaran
adalah,kenapa dia tidak lekas membaik?
Kuketuk pintu kamar namja itu,dan
kulangkahkan kakiku memasuki kamarnya. Senyumnya segera menghiasi seisi ruangan
ini dan tanpa sadar akupun membalas senyum indahnya juga.
“perkenalkan saya Shin Hyeri uisa,anda
bisa memanggil saya Shin uisa. Bisakah saya memeriksa anda?” tanyaku.
“silahkan” jawabnya.
Aku segera mengecek
nadinya,teratur.Matanya,sehat.Mulutnya,terlihat sehat dan tak ada yang
mencurigakan darinya namun saat kulihat lebih dekat lagi,seperti ada maksud
tertentu dalam dirinya.
“anda baik-baik saja.mungkin besok
anda sudah diperbolehkan pulang” ujarku
“ah begitu” jawabnya polos. “oh ya,jika
kulihat,dirimu sepertinya memikirkan seseorang?orang itu tak jauh darimu.dia
sekarang berada disekitarmu.aku bukan bersifat menakutimu.tapi bukankah orang
itu bernama Park Chanyeol? Dia sahabatku.aku juga bertemu dengannya di hutan.
Saat itu aku juga sedang tersesat bersamanya dan dengan cerdiknya dia segera
mengetahui arah jalan pulang,namun karena pada saat itu kepalanya terbentur
sebuah batu,jadi dia mengidap amnesia tapi tidak akut.dan sekarang dia juga
sedang mencarimu. Aku yakin orang yang Chanyeol cari adalah dirimu.” Ujarnya.
“da…darimana kau tau,jika aku mencari
Park Chanyeol?” tanyaku gagap.
“dia
mengingat namamu,dan ciri-cirinya mirip sepertimu. Kelopak mata ganda,senyum
manis,jari jemari yang lembut dan suaramu yang manis.mirip sepertimu” jawab
namja yang bernama Yi Xing itu.
“dimana Park Chanyeol?” tanyaku
tergesa-gesa.
“sebentar
lagi dia datang,biasanya dia pergi ke taman Bukcheong di saat mendung seperti
ini”
“gomawo”
Aku segera bergegas pergi ke taman Bukcheong
dengan hanya membawa sebuah payung untuk berjaga-jaga. Jas putih yang khas
dengan dokter masih kupakai. Aku tak memperdulikannya sama sekali,yang penting
bagiku sekarang adalah Chanyeol! Park Chanyeol.
****
Aku terus berlari dan berlari sampai
akhirnya hujan turun,aku terus mencari sosok Park Chanyeol di sekeliling taman
Bukcheong.
Pada suatu akhirnya aku melihat
seorang namja dengan tinggi semampai sedang memegang sebuah payung berwarna
putih salju,tiba-tiba namja itu menoleh ke hadapanku dan menyunggingkan
senyuman manis padaku. Senyuman yang selalu kuimpikan selama 3 tahun ini.
Senyuman manis dari seorang Park Chanyeol.
“neo..Shin Hyeri-ssi?” tanyanya
“nae.neo…Park Chanyeol-ssi?” tanyaku
balik.
“nae.nan Chanyeol.orang yang kau cari selama
ini dan kau harapkan kedatangannya selama 3 tahun ini.” Jawabnya
“aku tidak bermimpi?” entah apa yang
merasukiku kali ini,tapi air mataku tumpah bukan karena aku sedih karena aku
terharu bisa bertemunya kembali.
“ani.kau tidak bermimpi. Ini aku Park
Chanyeol”
Aku segera berlari hingga payungku
terjatuh dan memeluknya dengan erat seakan tak ingin ku kehilangannya.
“saranghae” kata itu tiba-tiba
keluar dari mulut Chanyeol oppa.
“nado saranghae oppa” jawabku
“mau jadi yeojaku untuk hari ini dan
selamanya?” tanyanya.
Akupun tak mengerti apa yang dimaksud Chanyeol
oppa.Semua terasa berhenti bahkan waktupun seakan berhenti sejenak untukku
sampai aku mengatakan Ya atau Tidak.
“eotte? Kau mau jadi yeojaku?” tanyanya lagi
“oppa,geundae….”
“wae? I will protect you. Forever.” Sahutnya.
“really?” tanyaku meyakinkan.
“yes,iam really to love you for now and forever”
“I do oppa” jawabku.
Tak dapat kupungkiri. Kali ini aku
menjadi seorang yeoja dari Park Chanyeol aku berharap takdirku kali ini ditulis
aku hidup bersama Park Chanyeol untuk selama lamanya hingga maut dapat
memisahkan kita berdua pada nantinya.
3 years
later….
Sudah sekitar 3 tahun ini hubunganku
dengan Chanyeol oppa berjalan baik,bahkan aku dan Chanyeol oppa merencanakan
untuk menikah tahun ini juga,tapi Chanyeol oppa tidak segera melamarku dan hari
ini dia malah mengajakku ke sungai Cheonggye padahal dia tau sendiri jika hari
besok sudah chuseok day,kenapa dia harus mengajakku ke sungai Cheonggye padahal
dia juag tau sendiri jika keadaanya pasti akan sepi.
“hufh…dimana sih chanyeol oppa! Sudah
memintaku kemari kesini.padahal disini sepi sekali” gerutuku.
Tiba-tiba aku melihat sebuah cahaya
yang menuju ke gedung pencakar langit dengan menampilkan MV dari Lyn I like
this song. Setelah MV itu selesai,aku mendengar petikan gitar yang merdu dan
mengalunkan instrument dari lagu Love Song Begitu terpukaunya diriku kali ini.
Tak ada kata lagi yang bisa kuungkapkan yang kubisa hanyalah menangis terharu.
Chanyeol oppa mendekatiku dan
mengusap air mata yang menjatuhi pipiku. Dengan lembutnya, tangan Chanyeol oppa
menyentuh pipiku jari jemarinya menyingkirkan beberapa helai rambut yang
menutupi wajahku.
“chanyeol oppa,kenapa kau melakukan
hal ini?” tanyaku
“wae? Kau tak suka?” Tanya balik
Chanyeol oppa.
“bukan seperti itu maksudku,tapi ini
terlalu berlebihan oppa”
“sudah kutebak kau akan mengatakan
hal itu”
Setelah kami tersenyum
bahagia,Chanyeol oppa berlutut di hadapanku. Akupun merasa tak sopan,akhirnya
kusuruh dia berdiri namun dia tetap saja berlutut di hadapanku,aku tidak
mengerti apa yang dia maksud kali ini.
“Shin Hyeri-ssi,saat bertemu denganmu
pertama kali,aku sudah sadar saat dewasa nanti kau akan menjadi seorang yeoja
yang cantik,dan saat remajapun kau sudah menjadi seorang ulzzang dan saat kuliah
banyak yang memujimu dan kau juga menjadi primadona,namun tidak ada satupun
namja yang bisa menaklukkan hatimu selain diriku *ciie…chanyeol ngarep* aku
benar-benar bahagia saat kau menerima pernyataan cintaku dan sekarang,maukah
kau menulis cerita hidupmu bersamaku? Hidup denganku,megurus anak-anak kita dan
menjadi istriku.will you marry me?” ujarnya panjang lebar.
Aku diam dan tak berkutik ataupun
bergerak sedikitpun,aku bingung harus mengatakan apa. Karena tubuhku sekarang
seperti terkunci kata-kata dari Chanyeol oppa tadi. Aku sadar jika Chanyeol
oppa akan menikahiku ya! Menikahiku! Menjadikanku istrinya dan akan menjadi
eomma bagi anak-anakku nanti bersama Chanyeol oppa.
Kutarik nafasku dalam-dalam dan
kukeluarkan dengan lega,lalu akupun menjawab tawaran Chanyeol oppa tadi.
“oppa,lamaranmu sangat manis.aku
suka.lalu,siapa yang tidak mau menikah dengan seorang namja yang tampan dan
bertanggung jawab sepertimu? Pasti semua mau.termasuk diriku. I do oppa”
jawabku yang diiringi senyum manis yang terukir di pipiku.
Ya,setelah aku menerima lamaran
Chnayeol oppa,tanpa segan-segan Chanyeol oppa langsung memelukku dengan
erat,begitu erat dan sampai aku tak bisa bernafas untuk beberapa saat.
Setelah Chanyeol oppa melamarku kali
ini,aku harap aku bisa menjadi istri yang baik baginya begitupun bagi
anak-anakku nanti bersamanya.
Gomawoyo Chanyeol oppa…. J
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar